TIM Seleksi (Timsel) Calon Panwas ‘Pilkada’ Provinsi Jambi yang diketuai Prof
H. Rozali Abdullah, SH sangat diharapkan untuk menjaga wibawa dan martabat
timsel ini dimata publik. Namun sebagai seorang mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas
Jambi, mantan Ketua KPU Provinsi Jambi
diyakini akan menahkodai perahu timsel ini untuk memilih calon-calon
pengawas yang mempuni dan tidak hanya sekedar suka atau tidak suka alias
formalitas belaka.
Dari beberapa catatan penulis, ada beberapa calon Panwas ‘pilkada’ di
beberapa Kabupaten/kota yang dinilai memiliki kinerja yang baik, karena memang
didukung oleh kualitas dan disiplin ilmu yang dimilikinya, namun demikian,
penulis tidak perlu membeberkan nama-nama calon panwas itu, karena tidak punya
kewenangan untuk itu, tapi sebagai masyarakat Jambi, sudah barang tentu masukan
ini akan menjadi catatan bagi timsel pada saat melakukan tahapan wawacara.
Karena akan ketahuan kualitas sang calon panwas pada saat tes wawancara.
Namun yang menjadi sorotan penulis, bahwa informasi yang berkembang saat
ini, ada pihak-pihak (diluar timsel) yang sangat getol untuk menjatuhkan
seseorang dan mau menghambat laju calon panwas yang bersangkutan tanpa alasan
yang jelas. Padahal oknum-oknum tersebut
bukanlah bagian dari timsel. Alangkah lucunya, oknum tersebut bukanlah
kewenangan dia, bahkan oknum tersebut sudah punya lembaga tersendiri yang masih
ada hubungannya dengan penyelenggara pemilu.
Saya hanya minta kepada oknum
tersebut untuk tidak masuk terlalu jauh dalam proses seleksi ini, alangkah
tidak bijaksananya mencampuri urusan timsel, apalagi ikut menentukan
calon-calon panwas ‘pilkada’. Karena
kami tau siapa anda dan latarbelakang anda. Jadi jangan bermain api ditengah
kobaran api yang menyala.
Menurut penulis, Timsel hanya punya kewenangan untuk memilih dan
menyampaikan 6 calon panwas kepada Bawaslu Provinsi Jambi untuk nantinya
dipilih 3 orang anggota Panwas definitif.
Meskipun penulis tidak ikut serta dalam proses seleksi panwas tersebut,
namun saya meyakini Timsel Panwas ‘pilkada’ Jambi akan bekerja dengan baik dan
memilih calon-calon panwas terbaik. Begitupun dengan Komisioner Bawaslu
Provinsi Jambi, tetap menjaga etika, hati nurani dalam proses seleksi.
Saya hanya minta, biarkan timsel bekerja dengan leluasa dan jangan biarkan
negeri ini rusak oleh pembisik-pembisik yang hanya mencari keuntungan sesaat
dan Jangan biarkan lagu : #Sakitnya Tuh
Disini# bersenandung dipengujung seleksi. Salam Demokrasi.....!!!!.