Minggu, 15 Februari 2015

Timsel Panwaslu ‘Pilkada’ Jangan diintervensi.




TIM Seleksi (Timsel) Calon Panwas ‘Pilkada’ Provinsi Jambi yang diketuai Prof H. Rozali Abdullah, SH sangat diharapkan untuk menjaga wibawa dan martabat timsel ini dimata publik. Namun sebagai seorang mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Jambi, mantan Ketua KPU Provinsi Jambi  diyakini akan menahkodai perahu timsel ini untuk memilih calon-calon pengawas yang mempuni dan tidak hanya sekedar suka atau tidak suka alias formalitas belaka.
Dari beberapa catatan penulis, ada beberapa calon Panwas ‘pilkada’ di beberapa Kabupaten/kota yang dinilai memiliki kinerja yang baik, karena memang didukung oleh kualitas dan disiplin ilmu yang dimilikinya, namun demikian, penulis tidak perlu membeberkan nama-nama calon panwas itu, karena tidak punya kewenangan untuk itu, tapi sebagai masyarakat Jambi, sudah barang tentu masukan ini akan menjadi catatan bagi timsel pada saat melakukan tahapan wawacara. Karena akan ketahuan kualitas sang calon panwas pada saat tes wawancara.
Namun yang menjadi sorotan penulis, bahwa informasi yang berkembang saat ini, ada pihak-pihak (diluar timsel) yang sangat getol untuk menjatuhkan seseorang dan mau menghambat laju calon panwas yang bersangkutan tanpa alasan yang jelas. Padahal  oknum-oknum tersebut bukanlah bagian dari timsel. Alangkah lucunya, oknum tersebut bukanlah kewenangan dia, bahkan oknum tersebut sudah punya lembaga tersendiri yang masih ada hubungannya dengan penyelenggara pemilu.
Saya hanya minta kepada  oknum tersebut untuk tidak masuk terlalu jauh dalam proses seleksi ini, alangkah tidak bijaksananya mencampuri urusan timsel, apalagi ikut menentukan calon-calon panwas ‘pilkada’.  Karena kami tau siapa anda dan latarbelakang anda. Jadi jangan bermain api ditengah kobaran api yang menyala.
Menurut penulis, Timsel hanya punya kewenangan untuk memilih dan menyampaikan 6 calon panwas kepada Bawaslu Provinsi Jambi untuk nantinya dipilih 3 orang anggota Panwas definitif.
Meskipun penulis tidak ikut serta dalam proses seleksi panwas tersebut, namun saya meyakini Timsel Panwas ‘pilkada’ Jambi akan bekerja dengan baik dan memilih calon-calon panwas terbaik. Begitupun dengan Komisioner Bawaslu Provinsi Jambi, tetap menjaga etika, hati nurani dalam proses seleksi.
Saya hanya minta, biarkan timsel bekerja dengan leluasa dan jangan biarkan negeri ini rusak oleh pembisik-pembisik yang hanya mencari keuntungan sesaat dan Jangan biarkan lagu : #Sakitnya Tuh Disini# bersenandung dipengujung seleksi. Salam Demokrasi.....!!!!.